Bulan
Agustus lalu, Mahasiswa Baru telah melaksanakan Orientasi kampus. Dimana disitu
tidak hanya dikenalkan seluk-beluk kampus saja, mahasiswa baru juga biasanya
disuguhi dan diajak untuk bergabung
dengan organisasi kemahasiswaan di kampus. Salah satunya
yaitu organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Bagi mahasiswa
baru, PMII mungkin masih terdengar asing di telinga mereka. Sebelum mengenal
lebih jauh mengenai PMII, kita harus tau apa sih PMII itu?. Apa isi dari PMII?,
kegiatan apa saja yang terdapat di PMII?. Lalu, apa keuntungan mengikuti PMII?.
PMII
merupakan suatu organisasi kemahasiswaan yang fungsinya sebagai wadah atau
tempat bagi para mahasiswa untuk belajar. Belajar disini bukan hanya tentang
kampus, akan tetapi belajar mengenai hal-hal yang tidak diajarkan di dunia
perkuliahan, seperti pembahasan mengenai isu yang sedang hangat dan ramai
diperbincangkan. Maka disini, tugas dari kader PMII adalah bagaimana menyikapi
suatu isu tersebut. PMII mengajarkan kita bagaimana agar bisa berpikir lebih
kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di masyarakat,
pemerintah, di dunia perkuliahan, dan lainnya.
Pada
umumnya, mahasiswa baru akan berpikiran bahwa masa orientasi adalah masa
pengenalan kampus dan kegiatannya saja. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak
hanya itu saja. Kader PMII sudah menyusun strategi kaderisasi bagaimana
mendapatkan calon anggota baru untuk meneruskan estafet kepengurusan. Terbukti
ketika masa orientasi mahasiswa baru, salah satunya ada pembagian brosur untuk
mengenalkan apa itu PMII. Setelah mendapatkan calon anggota, maka selanjutnya
akan diadakan masa penerimaan anggota baru (MAPABA) sebagai gerbang awal
berproses di PMII. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, akan dikenalkan seperti
apa PMII itu, apa landasannya, dan apa tujuan dari PMII. Hal itu dilakukan agar
para calon anggota PMII yang akan masuk PMII sudah benar-benar memahami dan
tidak salah dalam memilih serta mengikuti suatu organisasi.
Bagi
mahasiswa baru, beberapa dari mereka mungkin masih mempunyai keraguan dalam
bergabung dengan PMII, itu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, dengan mengikuti
organisasi PMII kita akan mendapat pengalaman yang luar biasa, kita bisa
melihat suatu persoalan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Disini kita akan
diajarkan untuk lebih peka dengan masalah di sekitar kita. Dengan bergabung di
PMII, kita bisa mendapatkan pengetahuan yang kemungkinan besar tidak kita
dapatkan di tempat lain, seperti di jam perkuliahan. Namun, perlu diingat
kembali bahwa kewajiban dari mahasiswa adalah kuliah. Banyak orang menilai
bahwa ikut organisasi akan menghambat kelulusan. Jawaban dari persoalan
tersebut tergantung bagaimana kita menjalani keduanya. Jika dilihat pada
kenyataannya, memang benar ada beberapa mahasiswa yang dikarenakan terlalu
aktif berorganisasi sampai lupa akan kewajibannya sebagai mahasiswa. Akan
tetapi, kita tidak boleh memandang rendah mahasiswa telat lulus karena aktif di
organisasi, khususnya PMII. Mereka justru akan berpotensi lebih sukses. Mengapa
demikian? Karena dengan aktif di
organisasi tentu akan lebih banyak memiliki jaringan, mempertajam
skill non-akademik seperti, skill kepemimpinan (leadership), bicara di depan publik (public speaking), teknik lobi (lobbying),
orasi, metode fasilitasi forum, jurnalistik, manajemen organisasi, dan masih
banyak lagi. Mustahil kita akan menemukan ilmu pengetahuan tersebut di jam
perkuliahan. Dengan bergabung di PMII, kita juga akan belajar
menjadi insan ulul albab sebagaimana visi
dari PMII yang termaktub dalam Anggaran Dasar (AD PMII) BAB IV pasal 4 ialah
"Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT,
berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya
serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia", yang bisa
disederhanakan menjadi manusia yang berilmu, amaliah, dan beramal ilmiah. PMII
lahir dari organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama.
Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari
adanya hasrat yang kuat dari mahasiswa nahdliyin
untuk membentuk suatu organisasi atau tempat mahasiswa yang berideologi ahlussunah waljama'ah (aswaja). Sehingga,
tidak ada keraguan bagi warga Nahdlatul Ulama untuk bergabung dan berkhidmat
dengan organisasi ini.
Penulis:
Agustin Fajariah Asih
0 Komentar