doc. Acara diskusi |
Pmiigusdur.com- Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesisa (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid, Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mengadakan diskusi bulanan kader. Diskusi kali ini mengusung tema “Integrasi Taksonomi Bloom dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan: Relevansi dan Implementasi di Era Kontemporer”. Acara ini diselenggarakan di Gedung N2 Kampus 2 UIN Walisongo, Selasa (01/10/2024).
Diskusi ini menghadirkan Direktur penerbit Digdaya Book, Muhamad Syafiq Yunensa sebagai pemateri dan Albert Iqbal sebagai moderator.
Dalam diskusi, Syafiq memulai dengan menjelaskan taksonomi bloom ini sudah menjadi acuan sejak tahun 1956.
“Taksonomi bloom ini sudah ada sejak tahun 1956 dan masih menjadi acuan hingga sekarang, di mana-mana pasti pendidik menggunakannya,” jelasnya.
Dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga domain, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa taksonomi bloom membagi kemampuan tingkat kognitif menjadi 6 tingkat, terdiri dari C1-C6.
“Taksonomi bloom membagi kognitif menjadi 6 tingkat yakni C1-C6, terdiri dari C1-menghafal, C2-memahami, C3-aplikasi, C4-analisis, C5-evakuasi, dan C6-menciptakan,” ujarnya.
Namun, Lanjutnya, Syafiq mengungkapkan sampai sekarang yang terjadi di Indonesia, pendidik seringkali menggunakan tahap menghafal dan memahami, jarang yang sampai tahap aplikasi apalagi menciptakan.
“Pendidik seringkali menggunakan tahap C1-C2 yaitu menghafal dan memahami, jarang yang sampai tahap C3-aplikasi apalagi C6-menciptakan, inilah akar masalahnya,” ungkapnya.
Maka dari itu, Syafiq mencoba sedikit demi sedikit merubah dari menghafal dan memahami menjadi C3-aplikasi.
“Dari diri pribadi mencoba sedikit demi sedikit merubah dari menghafal dan memahami menjadi C3-aplikasi, dengan cara merubah tugas akhir mahasiswa dari yang awalnya hanya berkutik dengan kertas, menjadi tugas akhir berbasis project, misal bikin film pendek, nerbitin buku, bikin lagu, dan project lainnya,” lanjutnya.
Reporter: Nadia SA
Editor: Hikmatun Nur C
0 Komentar