Doc: selapanan IKA Tarbiyah


Pmiigusdur.com- Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar acara "Selapanan IKA Tarbiyah Putaran Ketiga" di kediaman Sahabat Zuyyinatul Laily Gunung Pati, Semarang, (11/01/25). 


Acara ini, berlangsung dengan lancar dan khidmat dengan susunan acara pembacaan tahlil dan dziba', makan bersama dan ditutup dengan ramah tamah bersama. 


Sahabat Suroso, selalu Ketua IKA PMII Tarbiyah menyampaikan dalam sambutannya bahwa forum selapanan ini menjadi wadah untuk bisa saling silaturahmi, dan juga menyampaikan informasi baik tingkatan rayon maupun komisariat ataupun intra. 


"Mudah-mudahan forum ini menjadi wadah untuk bisa saling silaturahmi, kemudian juga menyampaikan informasi baik tingkatan rayon maupun komisariat ataupun intra," ungkapnya. 


Sahabat Zuyyina Laili, selalu Shohibul Bait menyampaikan dalam sambutannya bahwa nongkrong ngopi merupakan sarana silaturahmi yang harus dilestarikan, baik dilakukan dalam struktur rayon ataupun alumni. 


"DNA kita adalah nongkrong ngopi dan ini patut dilestarikan sebagai sarana silaturahmi baik itu struktur rayon ataupun alumni. Walaupun padatnha kegiatan, tapi silaturahmi kepada alumni tetap perlu karena saling membutuhkan," ujarnya. 


Ia juga menambahkan, bahwa dizaman gen Z yang paling miris yaitu soal kepekaan dan salah satu alternatif untuk menguranginya yaitu silaturahmi. 


"Dizaman gen Z sekarang ada hal yang paling miris, yakni soal kepekaan. Miskin kepekaan, alternatif untuk mengurangi ini ya salah satunya adalah silaturahmi," tuturnya.


Selain itu, ia juga menambahkan bahwa seringnya bersilaturahmi kepada alumni, sahabat akan mendapatkan banyak asupan pengetahuan.


"Walaupun sahabat memiliki dasar pengetahuan kritis transformatif, ini tidak hanya dipakai di level pengetahuan tapi juga di level perilaku. Maka seringnya sahabat-sahabati bersilaturahmi kepada alumni, banyak asupan pengetahuan," imbuhnya.



Penulis: Sabrina

Editor: Husenn