Semarang, pmiigusdur.com
- Suasana khidmat tersuguhkan dalam diskusi malam itu, pemutaran film
dan diskusi “Malam Menyimak Munir” kembali digelar oleh Badan Eksekultif
Mahasiswa (BEM) UIN Walisongo, Jum’at, (09/09). Film ini juga sempat diputar
dan didiskusikan di berbagai tempat di wilayah Semarang.
Acara yang bertempat di gedung
Q Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai
fakultas di UIN Walisongo. Selain itu, hadir pula tamu dari Jerman Miss Daniela
yang turut menikmati pemutaran film dan diskusi “Malam Menyimak Munir” malam
itu. “ini teman saya Miss Daniela jauh-jauh datang dari Jerman,” Ujar Yaya selaku narasumber diskusi memperkenalkan
temannya sesama pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam berjalannya diskusi,
Yaya menjelaskan bahwa di negeri ini sangat rentan akan konflik sosial, dengan
beragamnya agama, budaya, serta suku yang ada. Selain itu, Yaya juga
menambahkan pelajaran yang mampu diambil dalam film munir ini mampu
diimplementasikan dalam kehidupan dikampus. Bagaimana mampu membela kaum
minoritas dan kaum tertindas, seperti pada kasus Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Munir
berjuang membela kaum tertindas di negeri ini, hal ini juga dapat kita lakukan
di kampus yang sekarang masih hangat dengan isu UKT,” Jelasnya.
Pada
akhir diskusi, Fahmi sebagai moderator, menyimpulkan bahwa sebagai mahasiswa
jangan lupa untuk senantiasa melakukan tirakat pergerakan. “Membaca, diskusi,
menulis dan aksi,” tutupnya.
Laporan: M. Fakhrur Riza ( Koord. Div. Penerbitan LKaP PMII AW)
0 Komentar