![]() |
Doc: Pinterest.com |
Pmiigusdur.com- Memasuki peringatan yang ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia. Hari ini 17 Agustus 2024. “ Beri aku
1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda
niscaya akan ku guncangkan dunia.” begitulah kata Bung Karno.
Saya mencoba
mengawali tulisan ini dengan ucapan sang proklamator sekaligus Presiden pertama
Republik Indonesia, sebagai modal perihal
mengingatkan saya atas jasanya untuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Entah mengapa
saya menjadi bingung? sebenarnya apa
yang ingin saya tulis? Dan hadiah apa
yang kiranya cocok saya berikan, untuk bangsa yang usianya menginjak 79 tahun
ini?
Tapi andai kalian
tau, setidaknya saya mencoba menulis ini di malam yang syahdu dan sakral
bertepatan pada malam 17 Agustus 2024 ditambah tempat saya menulisnya di
kompleks Perumahan yang letaknya di Blok B-17?
bukan kah ini sudah bagian dari nasionalisme?
Tak terasa Bangsa
kita sudah menginjak 79 tahun artinya umur dari Bangsa kita bukan seumuran
jagung, banyak proses yang dilalui melalui gelora semangat dan tekad yang
kuat para founding father kita berhasil dalam mengusir penjajah dari Bangsa kita
tercinta
Perjuanganya patut
kita teladani, bagaimanapun itu tak semudah yang kita bayangkan melawan para
kolonial yang bersenjata sedangkan para pejuang kita hanya bermodal bambu
runcing dan alat perang seadanya saja.
Lantas apa
hubunganya dengan kilas balik kemerdekaan Bangsa Indonesia ini.
Kilas Balik
Bangsa Indonesia
Berbicara
mengenai kilas balik bangsa indonesia tentunya tak akan lepas dari beberapa
peristiwa dalam menyongsong kemerdekaan
bangsa indonesia.
Melansir dari : https://www.rri.co.id/lain-lain/303995/rangkaian-peristiwa-sejarah-kemerdekaan-indonesia-17-agustus-1945
Hal ini dikaitkan dengan berbagai peristiwa
mulai dari pengeboman Hirosima dan Nagasaki
kemudian Peristiwa Rengasdengklok hingga puncaknya Kemerdekaan Indonesia.
1. Kekalahan Jepang
Proses kemerdekaan Indonesia diawali atas kekalahannya Jepang dari sekutu. Kekalahan Negeri Sakura itu, diakibatkan oleh ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat.Dampak bom atom itu, menyebabkan penurunan moral tentara Jepang. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
2. Rengasdengklok
Perjalanan kemerdekaan Indonesia kemudian dilanjutkan dengan peristiwa Rengasdengklok, menyikapi kekalahan Jepang. Pada saat itu, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda di Indonesia.
Golongan muda menginginkan, proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan. Sedangkan, golongan tua mendorong pelaksanakan proklamasi sesuai yang dijanjikan pemerintah Jepang.
Karena perbedaan pendapat tersebut, golongan muda membawa Soekarno danMohammad Hatta ke Rengasdengklok. Tepatnya, pada 16 Agustus 1945.
3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kemudian, pada tanggal 16
Agustus 1945 rombongan Soekarno dan Moh.Hatta tiba di Jakarta.
Sejarah Indonesia dilanjutkan dengan penyusun teks proklamasi.
Penyusunan teks proklamasi kemerdekaan
dilakukan di kediaman Laksamana Muda Maeda. Dia adalah perwira jepang yang
mendukung kemerdekaan Indonesia.
Teks tersebut dirumuskan oleh Soekarno,
Moh.Hatta dan Mr.Achmad Soebardjo. Lalu, disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, Bm
Diah.
Kemudian, teks proklamasi ditulis tangan
diketik ulang oleh Sayuti Melik. Naskah proklamasi selesai sekitar pukul 04.00
pagi pada tanggal 17 Agustus.
Kemudian teks proklamasi di tandatangani oleh Soekarno dan Moh.Hatta.
Teks kemerdekaan itu atas nama bangsa indonesia.
Hingga kemudian munculah kemerdekaan atas nama Bangsa Indonesia, Hakikatnya Merdeka berati freedom artinya bebas, bebas dalam artian menentukan nasib sendiri tanpa bergantung kepada yang lain.
Bertepatan dalam perayaan Kemerdekaan mari kita jadikan momentum
merefleksikan untuk selalu mencintai Bangsa
Indonesia secara kaffah dan utuh meski dalam situasi dan kondisi apapun,
mari bersama-sama kita berikan kontribusi positif untuk bangsa dan negara kita. Bersama untuk selalu bergerak dan
berdampak untuk memenangkan Indonesia bersama-sama!
Lantas, jika bukan kita siapa lagi?
Dirgahayu
Negeriku..
Dirgahayu
Bangsaku...
Merdeka Merdeka Merdeka
Oleh : Ahmad Nizar Zuhdi
Editor : Hikmatun Nur C
0 Komentar