doc.pribadi

Pmiigusdur.com- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid, Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, melaksanakan aksi besar-besaran, dengan titik kumpul di Kampus 2 UIN Walisongo dan dilanjutkan dengan long march menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah. Kamis (22/8/2024).

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai mengancam demokrasi di Indonesia. 

Mereka menegaskan bahwa perjuangan ini adalah langkah untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia yang saat ini dalam kondisi kritis.

"Demokrasi Indonesia sedang dalam bahaya, dan kita tidak bisa diam!" ujar salah satu orator.

Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan lima tuntutan utama. Pertama, massa mendesak agar keputusan Mahkamah Konstitusi yang dianggap tidak adil segera dianulir. Kedua, massa menolak tegas revisi UU TNI/Polri yang dinilai merusak reformasi. Ketiga, massa menentang praktik politik dinasti yang dinilai merusak kesempatan calon berkualitas. Keempat, massa mendesak pembubaran partai-partai politik yang terlibat dalam praktik culas. Kelima, massa menuntut agar Presiden Jokowi diadili atas kegagalan kepemimpinannya yang dinilai telah merugikan rakyat.

"Organisir Diri, Himpun Massa Perlawanan, Runtuhkan Kekuasaan Otoritarian!" seruan salah satu orator.

Aksi ini menarik perhatian berbagai elemen masyarakat dan diharapkan dapat memberikan tekanan signifikan kepada pemerintah untuk segera menanggapi tuntutan tersebut.

PMII Abdurrahman Wahid berkomitmen untuk terus berjuang demi terwujudnya keadilan dan keberlanjutan demokrasi di Indonesia.


Reporter: Massa

Editor: Husenn