![]() |
Doc: freepik.com |
Tepat pada malam ke 6 bulan ramadhan saya menulis
tulisan ini yang entah aku tak tahu, apakah ini termasuk dalam penulisan
artikel, opini, essay, cerpen, atau apa. Satu yang aku tahu adalah aku tak tahu
sedang menulis apa, aku bingung sedang menulis apa, dan aku harus apa atas
ketidaktahuan dan kebingunganku ini, padahal ada banyak pekerjaan hidup dan
tugas perkuliahan yang harus di selesaikan satu demi satu untuk tetap bertahan
di kerasnya kota Semarang, sebuah ibu kota di provinsi di Jawa Tengah yang merupakan
titik pusat hiruk pikuk di provinsi ini. Perlu untuk tetap bersyukur dan jangan
kufur atas kenikmatan yang diberikan tuhan kepada kita ini yang berkesempatan
mendapatkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, karena diluar sana masih
banyak orang yang membutuhkan
pendidikan. Ahh, malah semakin ngawur saja arah tulisan ini.
Kembali ke laptop, dalam keadaan tak tahu bingung
harus apa. Aku meluapkan ekspresi emosiku melalui tulisan ini, sedang
menumpahkan semua rasa amarah, sedih, kecewa, bersyukur, bahagia, tersenyum dan
semua kata sifat yang ada di dunia ini. Pasca menulis ini aku berharap dapat
bangkit lebih baik lagi, tumbuh lebih cepat lagi. Seperti lirik lagu yang tahun
tahun ini sedang trend “tumbuh lebih baik, bangkit lebih cepat”. Kadang aku
bingung mengapa ketika kita sedang scroll sosial media baik tiktok, Instagram, dan
lainnya seakan akan mewakili perasaan kita, saat sedang bahagia dilihatkan
video video lucu, saat sedang sedih di tampilkan music music sedih, saat
berorganisasi dilihatkan tentang organiasi kepemimpinan dan lain sebagainya.
Ah ya salam, malah semakin ngawur saja. Apakah kalian
pernah merasa di titik kamu tidak tau, bingung, dan harus apa? Kalo tidak,
alhamdulillah, kalo iya berarti kita sama. Sama-sama tidak tahu dan bingung
harus apa. Aku seringkali merasa begini di setiap semester mulai dari semester
awal hingga semester menuju akhir ini. Tetapi, ya ini terus terjadi berulang
kali. Ada apa sebenarnya dengan kehidupan ini? Bagaimana menurutmu dengan
kehidupan ini? Aslinya kehidupan ini sederhana, cuman cara kita menafsirkannya
yang terlampau rumit, jelimet, dan memusingkan.
Dari 3 paragraf tidak jelas di atas ini, aku ingin
menyampaikan pesan bahwa kehidupan ini tergantung dengan apa yang kita
prasangkakan, berprasangka baik akan menjadi baik, (walaupun realitanya tidak
baik, setidaknya pikiran kita tetap baik dan positif), jika kita berprasangka
buruk, maka akan menjadi buruk pula (sudah pikiran kita buruk, realitanya juga
buruk) karena, “Berhusnudzonlah walaupun kamu salah tapi kamu benar, janganlah
Bersuudzon walaupun kamu benar tapi kamu salah”. Maka dari itu, mari bersama
sama mengawali setiap langkah dengan ucapan basmallah dan mengakhirinya dengan
hamdalah, di momentum bulan suci ramdahan ini semoga Allah Tuhan senantiasa
memberikan petunjuk dan pertolongannya kepada hamba sahaya seperti kita yang
tak henti hentinya memanjatkan doa diiringi dengan usaha sebab “Manusia bisa
berencana, tetapi tetap Alloh yang menentukannya”.
AYO KITA PASTI BISA MENJALANKAN INI SEMUA, KITA ADALAH
MANUSIA ISTIMEWA DENGAN SEGALA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, ALLAH MAHA BAIK,
AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN DIRIKU SENDIRI, AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN KEDUA
ORANGTUAKU, AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN KELUARGAKU, AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN
GURU GURUKU, AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN SAHABAT-SAHABATKU, AKU CINTA DAN
SAYANG DENGAN SELURUH TEMAN TEMANKU, AKU CINTA DAN SAYANG DENGAN SELURUH
MAKHLUK HIDUP YANG ADA DI SEMESTA INI.
Rabu, 05-03-2025 23:15 WIB, Ngaliyan Kota Semarang.
Oleh: Hamba Sahaya
Editor: Najwa
0 Komentar